Rory McIlroy: Golf sebagai Hiburan dan Tantangan untuk Beradaptasi dengan Perubahan

Setelah penerbangan jarak jauh, Rory McIlroy tiba di AT&T Pebble Beach untuk turnamen major kedua PGA Tour musim ini. Pembicaraan tentang McIlroy lebih banyak berfokus pada bagaimana golf kini lebih dilihat sebagai hiburan daripada sekadar kompetisi.

McIlroy mengungkapkan, “Ketika kita bermimpi menjadi pegolf profesional, hal terakhir yang kita pikirkan adalah menjadi entertainer.” Meski mencintai golf, McIlroy mengakui bahwa ada kritik terkait bagaimana golf bisa lebih menarik sebagai produk hiburan. Ia juga mencatat perpecahan dalam dunia golf antara berbagai turnamen dan format yang ada, serta meningkatnya popularitas golf di YouTube yang bisa menyebabkan kejenuhan penonton.

McIlroy percaya ada tempat untuk semua bentuk golf tersebut, tetapi ia juga memahami mengapa penggemar bisa merasa lelah. Ia mengkritik jadwal PGA Tour yang terlalu padat dengan 47 hingga 50 turnamen setahun dan berpendapat mengurangi jumlah turnamen dapat menciptakan kelangkaan seperti NFL, yang bisa menguntungkan.

Sebagai pemenang empat gelar major, McIlroy mengatakan akan mengurangi jumlah turnamen yang dimainkan tahun ini menjadi sekitar 22, meskipun masih memenuhi syarat untuk keanggotaan PGA Tour dan DP World Tour. Ia juga fokus pada tim TGL Boston Common yang memiliki empat pertandingan tersisa. McIlroy menekankan bahwa meskipun penonton TGL lebih muda, daya saing tetap penting dalam menciptakan hiburan dalam golf. Ia menyarankan agar turnamen dengan pemain terbaik, selain kejuaraan major, dapat meningkatkan kualitas hiburan.

McIlroy juga berbicara mengenai ketegangan antara tradisi golf yang kuat dan kebutuhan olahraga ini untuk berkembang. Ia menekankan bahwa meskipun ada tekanan untuk beradaptasi, golf harus tetap setia pada keunikannya.

Source: Liga Olahraga