Xander Schauffele akhirnya kembali ke lapangan PGA Tour setelah absen selama 57 hari akibat cedera. Pada pukulan pertamanya, ia sukses mengenai bagian tengah fairway, lalu melempar bola lain ke area kasar untuk menguji kondisinya. Jika merasa sakit, ia berencana langsung pulang ke Jupiter. Namun, pukulannya berjalan lancar, menandakan bahwa cedera tulang rusuknya yang disertai sobekan ringan pada tulang rawan sudah membaik.
Schauffele kembali berkompetisi di Arnold Palmer Invitational di Bay Hill dengan harapan sederhana. Sebelumnya, ia mengawali tahun sebagai pesaing utama Scottie Scheffler, pemain peringkat satu dunia. Tahun 2024 menjadi terobosan besar baginya setelah memenangkan PGA Championship dan British Open, membawa dirinya setengah jalan menuju Grand Slam karier.
Namun, cedera mulai terasa saat bermain di The Sentry di Kapalua, di mana ia finis di posisi tengah. Ia tak yakin apakah masalah itu timbul akibat peningkatan kecepatan ayunan atau sesuatu dalam latihannya. Sayangnya, saat itu pelatih atletiknya sedang di luar negeri untuk memperbarui visa, sehingga ia tak mendapatkan terapi jaringan lunak seperti biasa. Ia menganggap cedera itu kecil, tetapi ternyata berkembang menjadi masalah serius.
Akibatnya, Schauffele melewatkan dua turnamen di Torrey Pines di kampung halamannya, San Diego. Menonton golf di TV selama absen semakin membuatnya sadar betapa banyak yang ia lewatkan. Kini, ia harus mengejar ketertinggalan.
Turnamen di Bay Hill menjadi ajang bergengsi yang mempertemukan tiga pemain terbaik—Scheffler, Rory McIlroy, dan Schauffele—untuk pertama kalinya sejak Tour Championship Agustus lalu. Namun, Schauffele mengakui bahwa Bay Hill bukanlah tempat ideal untuk kembali bertanding, mengingat tantangan besar yang dihadirkan lapangan tersebut.
Meski begitu, ia tetap bersemangat dengan jadwal padat ke depan, termasuk The Players Championship dan The Masters. Schauffele sadar bahwa kondisinya belum sepenuhnya prima, tetapi ia berusaha menjaga mentalitas positif dan menurunkan ekspektasi agar bisa fokus dan mendapatkan hasil terbaik.
Scottie Scheffler memahami tantangan yang dihadapi Schauffele. Ia sendiri pernah absen dua bulan akibat cedera aneh—telapak tangannya tertusuk pecahan gelas saat memotong ravioli. Sejak kembali, ia berhasil meraih dua finis 10 besar dalam tiga turnamen.
Scheffler mengakui bahwa kembali dari cedera selalu menantang. Ia percaya bahwa Schauffele, sebagai pemain yang sangat disiplin dalam rutinitasnya, akan mampu menyesuaikan diri dan kembali ke performa terbaiknya.
Dengan format turnamen yang hanya meloloskan 50 pemain terbaik setelah 36 hole, Schauffele bertekad mempertahankan rekornya di PGA Tour. Dalam tiga kunjungan sebelumnya ke Bay Hill, ia hanya sekali mencatatkan skor di angka 60-an.
Schauffele memastikan bahwa kondisi tulang rusuknya aman melalui serangkaian pemindaian. Sebelum ke Bay Hill, ia telah menguji kemampuannya dengan bermain sembilan hole di San Diego, diikuti sesi latihan di Florida bersama Justin Thomas, serta bermain 18 hole sendirian.
“Ini adalah persiapan terbaik yang bisa saya lakukan,” ujarnya.
Source : Liga Olahraga