Jun
SMESCO Indonesia mengkhawatirkan rencana PHK massal Tokopedia terhadap ratusan karyawan. Direktur Utama SMESCO, Wientor Rah Mada, cemas langkah ini akan membuka peluang bagi pekerja asing untuk masuk ke platform e-commerce tersebut.
Kekhawatiran Wientor bukan tanpa alasan. Sejak diakuisisi oleh Bytedance, raksasa teknologi asal China, SMESCO melihat potensi pergeseran fokus Tokopedia dari platform UMKM lokal menjadi platform global. Hal ini dikhawatirkan dapat memicu pengalihan pekerjaan dari tenaga kerja Indonesia ke tenaga kerja asing.
Wientor memperkuat kekhawatirannya dengan merujuk pada Peraturan Menteri Perdagangan 31/2023 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Perdagangan Melalui Sistem Elektronik. Aturan ini melarang platform e-commerce untuk terhubung dengan media sosial, yang dikhawatirkan dapat membuka celah bagi pekerja asing untuk bekerja secara remote dari Tiongkok.
Kekhawatiran Wientor semakin diperparah dengan keluarnya para pendiri Goto, induk usaha Tokopedia, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) minggu lalu. Hal ini semakin memperkuat sinyalemen bahwa Tokopedia mulai kehilangan identitasnya sebagai platform UMKM lokal.
SMESCO mendesak Tokopedia untuk mempertimbangkan kembali rencana PHK massal dan memastikan bahwa platformnya tetap berpihak kepada UMKM dan tenaga kerja Indonesia.
Sumber: Media Suara.com