Apr
Justin Thomas Akui Kekecewaan Usai Masters, Fokus ke Ryder Cup
Justin Thomas meninggalkan Augusta National dengan rasa kecewa. Ia menyelesaikan turnamen dengan total skor 2-over par 290.
Meskipun performa tersebut tidak menjadi sorotan utama, hasil itu justru memicu kekhawatiran Thomas untuk masuk tim Ryder Cup Amerika Serikat.
Thomas belum menemukan konsistensi dan belum mencetak kemenangan. Saat memasuki Masters, Justin Thomas berada di peringkat sembilan dalam klasemen poin Ryder Cup.
“Masuk ke tim secara otomatis adalah prioritas saya,” ungkap Thomas. “Ini posisi sulit sekaligus tantangan. Kalau saya ingin masuk, saya harus bermain lebih baik dan lolos. Saya tidak terlalu menikmati dua ajang beregu terakhir.”
Pada Ryder Cup 2023 di Roma, Thomas masuk tim meski sedang dalam performa buruk. Ia bahkan tidak masuk skuad Presidents Cup 2024.
Namun demikian, rekor timnya masih impresif: 17 kemenangan, 7 kekalahan, dan 4 hasil imbang. Mantan kapten Zach Johnson bahkan pernah menyebutnya sebagai “jantung dan jiwa” tim Amerika.
Setelah menutup putaran terakhir di Masters dengan skor 70, Thomas merenung tentang tekanan luar biasa yang menyertai ajang Ryder Cup.
“Tekanan di sana nggak ada duanya. Bahkan kemenangan di turnamen besar pun terasa beda,” ujarnya.
Ia juga mengenal baik medan di Bethpage Black, tempat ia pernah bermain dalam playoff sebelumnya.
“Lapangan itu brutal, dan penonton di New York sangat intens. Saya ingin banget ada di sana dan rasakan atmosfer tuan rumah,” tambahnya.
Agar peluangnya tetap terbuka, Thomas tampaknya perlu kembali ke kekuatan utamanya. Dahulu dikenal sebagai ahli permainan pendek dan pukulan iron, saat ini statistiknya menunjukkan penurunan—peringkat 51 untuk permainan ke green dan 124 untuk scramble.
Jika ingin bangkit di paruh akhir musim, membenahi area tersebut bisa menjadi kunci. Dengan Ryder Cup tinggal beberapa bulan lagi, Thomas tahu ia tak hanya mempertaruhkan tempat di tim, tapi mungkin juga kebangkitan kariernya.
Source : Liga Olahraga
Penulis : Adwina Alya Ramadhan