Aldrich Potgieter: Bintang Muda yang Siap Bersinar di PGA TOUR

Belum genap berusia 21 tahun, Aldrich Potgieter telah menunjukkan potensinya sebagai salah satu pemain muda paling menjanjikan di golf profesional.

Potgieter hampir meraih kemenangan di Mexico Open di VidantaWorld, finis sebagai runner-up dalam start keempatnya sebagai anggota PGA TOUR. Ia memimpin sebelum akhirnya kalah dari Brian Campbell, yang mengamankan gelar pertamanya di TOUR dengan birdie di hole playoff kedua. Jika saja Campbell tidak mendapat pantulan beruntung, Potgieter mungkin akan bangun sebagai juara pada Senin pagi. Sayangnya, ia gagal melakukan putt birdie sejauh 6 kaki yang bisa memperpanjang playoff.

Meski begitu, Potgieter tetap menunjukkan ketenangan dan ketangguhan bahwa ia adalah calon bintang besar di masa depan.

“Tekanan adalah bagian dari permainan,” ujar Potgieter pada Minggu malam. “Anda tidak bisa menghindarinya, tetapi harus belajar menghadapinya. Saya sangat puas dengan permainan saya minggu ini dan berharap bisa terus tampil baik di pekan berikutnya. Jika sebelum turnamen seseorang memberi tahu saya bahwa saya akan finis di posisi kedua, saya pasti akan menerimanya. Semoga kemenangan saya segera tiba.”

Dengan finis di posisi kedua, Potgieter melonjak dari peringkat 111 ke 29 di klasemen FedExCup. Sebagai pendatang baru termuda di PGA TOUR 2025, ia kini menjadi rookie dengan peringkat tertinggi di Florida Swing. Potgieter juga memimpin Aon Swing 5—yang mencakup Mexico Open dan Cognizant Classic di The Palm Beaches. Meskipun ia tidak berpartisipasi di PGA National, ia tetap berada dalam posisi kuat melalui Aon Swing 5.

Dikenal sebagai salah satu pemukul terjauh di dunia golf, Potgieter tidak mengecewakan. Ia saat ini memimpin PGA TOUR dalam jarak pukulan (326,9 yard), mengungguli Rory McIlroy dengan selisih dua persepuluh yard. Keunggulan ini terbukti sangat berharga di Vidanta Vallarta, yang memberikan banyak ruang bagi pukulan driver-nya. Kemampuan serupa juga membantunya di Torrey Pines, di mana ia sempat berada di peringkat ketiga sebelum finis di posisi T15. Dengan jadwal selanjutnya di Arnold Palmer’s Bay Hill Club & Lodge, Potgieter berpotensi meraih hasil yang lebih baik.

Potgieter juga hampir memenangkan di DP World Tour musim gugur lalu, tetapi ronde final 75 membuatnya harus puas sebagai runner-up. Meski belum mengamankan kemenangan profesional besar, ia sadar bahwa momen tersebut semakin dekat.

Salah satu area yang masih perlu ditingkatkan adalah permainannya di sekitar green. Ia saat ini berada di peringkat 140 dalam Strokes Gained: Around-the-Green, tetapi performanya di Mexico Open menunjukkan kemajuan. Kemampuannya untuk melakukan up-and-down dari rough di hole 17 serta bunker di hole 18 membuktikan bahwa ia terus berkembang. Potgieter juga mendapat bimbingan dari Ernie Els, dalam memperbaiki cengkeramannya saat melakukan pukulan chip. Jika aspek ini terus membaik, kemenangan bisa segera datang.

Rekan-rekannya pun mulai mengakui kehebatannya.

“Dia bermain di level yang berbeda dari kami,” kata Brian Campbell sebelum mengalahkan Potgieter di playoff Mexico Open. “Sungguh menyenangkan melihatnya bermain. Saya mengenalnya sejak tahun lalu di Korn Ferry Tour, dan dia sudah menunjukkan potensinya. … Dia mengungguli saya beberapa yard saat saya berusia 20 tahun, tetapi dia juga memiliki permainan yang sangat solid. Senang bisa menyaksikannya berkembang.”

Potgieter mencetak sejarah di Korn Ferry Tour awal tahun ini, menjadi pemenang termuda. Meskipun mengalami performa yang naik turun, ia tetap finis di peringkat 29 dalam klasemen musim reguler. Potgieter juga menjadi pemain termuda kedua yang mendapatkan keanggotaan melalui Korn Ferry Tour, setelah Jason Day.

Namun, meskipun masih muda, Potgieter tidak memerlukan waktu lama untuk beradaptasi. Ia siap bersaing di level tertinggi.

Pendatang Baru Lain yang Berpotensi Bersinar di Cognizant Classic:

  • Isaiah Salinda (No. 48 di FedExCup)
    Alumni Stanford ini finis di posisi ketiga di Mexico Open setelah mencetak skor 6-under 65 di putaran final. Hasil tersebut membawanya naik 100 peringkat dari No. 148 ke No. 48 di klasemen FedExCup.
  • Rasmus Højgaard (No. 78 di FedExCup)
    Pemain asal Denmark ini telah menyesuaikan diri dengan cepat setelah mendapatkan kartu TOUR melalui DP World Tour, dengan tiga kali finis di posisi 34 besar dalam empat start, termasuk T12 di WM Phoenix Open.
  • Jackson Suber (No. 88 di FedExCup)
    Alumni Ole Miss ini tampil impresif di Sony Open in Hawaii, finis T6 dengan putaran final 65.
  • Will Chandler (No. 90 di FedExCup)
    Lulusan PGA TOUR Q-School ini mengamankan tempatnya di TOUR dengan performa luar biasa di WM Phoenix Open, finis T6 setelah lolos melalui kualifikasi hari Senin.

Dengan banyaknya talenta muda yang semakin bersinar, PGA TOUR 2025 menjanjikan persaingan yang seru. Dan di antara semua pendatang baru, Aldrich Potgieter bisa jadi adalah nama yang paling patut diperhatikan.

Source : PGA Tour

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
Butuh bantuan Birdie Team?
Hello 😃
Selamat Datang di website https://birdie.id/bintang-muda-yang-siap-bersinar-di-pga-tour
Jika kamu membutuhkan penawaran corporate atau bantuan lainnya, Silahkan chat kami ya..