Pegolf asal Meksiko Gaby Lopez memiliki paras cantik dan sangat mencuri perhatian. Pegolf kelahiran 24 April 1997 ini juga menjadi pemain termuda dunia yang pernah memenangkan dua turnamen. Setelah berjuang untuk lima hole tambahan menuju malam tanpa menghasilkan juara pada hari Minggu, Gaby Lopez dan Nasa Hataoka muncul untuk bekerja pada Senin, pukul 8 pagi, sama seperti orang biasa.
Bagi Lopez alarm bangun dini dan golf ekstra tidak sia-sia, yang menggulingkan putt 30 kaki agar birdie menang pada hole playoff ketujuh pada hari Senin dan merengkuh Diamond Resorts Tournament of Champions yang jadi pembuka musim.
Hal tersebut adalah gelar LPGA kedua untuk Lopez, yang pada 14 bulan lalu menjadi pemain kedua dari Meksiko yang menang dalam tur, bergabung dengan anggota World Golf Hall of Fame, Lorena Ochoa. Dia mendapatkan senilai $ 180.000 pada kemenangan itu. Kemudian turnamen elit ini menampilkan 26 juara turnamen LPGA yang telah memenangkan turnamen dalam dua musim terakhir.
Hal Ini adalah playoff terlama keempat LPGA. Dan yang terpanjang adalah 10 hole di Corpus Christi Civitan Open pada 1972, di mana Jo Ann Prentice mengalahkan Hall of Famers Sandra Palmer dan Kathy Whitworth. Lopez dan Hataoka akhirnya bermain di hole ke-18 dengan jarak 197 yard yang sulit di Tranquilo Golf Club di Four Seasons Golf dan Sports Club Orlando dengan delapan kali selama dua hari, dengan dua birdie dari Lopez perbedaannya.
Kemudian Lopez membuat birdie dari 18 kaki di hole terakhirnya pada Minggu, untuk mendapatkan tempat di playoff bersama Hataoka dan Inbee Park, yang tersingkir di lubang playoff ketiga. Hataoka, yang telah membuat up and down dari 30 yard untuk memperpanjang playoff ke hole ketujuh saat bermain yang dilanjutkan Senin, dengan memiliki keuntungan pada hole terakhir setelah memukulkan 4-hibrid yang bergulir pada sepanjang lereng di sebelah kanan sisi green dan membelok hingga berjarak 12 kaki dari lubang.
Selain itu, Lopez, yang bolanya nyaris keluar green, masuk lebih dulu, pukulan putt-nya telah menaiki bukit melambat dan jatuh ke dalam lubang pada rotasi terakhirnya. Kemudian Hataoka, peringkat keenam di dunia, dengan melakukan pukulan yang buruk, upaya birdie nya bergulir ke kiri.
“Saya membuktikan pada diri sendiri bahwa saya bisa menang dalam situasi apa pun,” Ujar Lopez. “Kemenangan pertama saya adalah saat saya memimpin. Kemenangan kedua saya datang dari posisi belakang. Dan mampu menyatukan semua momen itu dan mengingatnya saat saya berjalan di fairway di sini dan mencoba untuk tetap sabar, itulah yang saya buktikan pada diri saya sendiri.” Jelasnya.
Sumber : golfjoy.co.id