Industri tekstil Indonesia sedang mengalami masa sulit di awal tahun 2023. Banyak pabrik garmen yang tutup dan mesin-mesinnya dijual ke luar negeri seperti India dan Bangladesh. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:
- Permintaan ekspor yang lemah: Ekonomi dunia yang sedang lesu menyebabkan daya beli menurun, sehingga permintaan ekspor produk tekstil Indonesia juga ikut melemah.
- Produk impor yang membanjiri pasar domestik: Produk tekstil impor yang lebih murah dan berkualitas baik membuat produk tekstil lokal sulit bersaing di pasar domestik.
- Beban perusahaan yang meningkat: Melemahnya permintaan dan tingginya serbuan produk impor membuat beban perusahaan tekstil meningkat. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan yang terpaksa tutup atau melakukan PHK massal.
Kondisi ini diperparah dengan kurangnya kepercayaan pelaku usaha terhadap pasar domestik. Hal ini dikarenakan pasar domestik yang seringkali dibanjiri produk impor, sehingga tidak stabil.
Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk membantu industri tekstil nasional, seperti meningkatkan daya saing produk tekstil lokal, memperkuat regulasi untuk melindungi pasar domestik dari produk impor, dan memberikan insentif bagi pelaku usaha tekstil.
Sumber: CNBC Indonesia