Nasa Hataoka Hataoka Nasa, yang lahir pada 13 Januari 1999 ini adalah seorang pegolf profesional yang berasal dari Jepang. Dia telah menang sebanyak enam kali di LPGA Tour dan enam kali di LPGA of Japan Tour.
Nasa Hataoka dari Jepang ini telah melakukan dua pukulan pada hari Minggu di Marathon LPGA Classic sebelum saat pertandingan dihentikan. Dia telah istirahat selama 40 menit di mobilnya, dengan meminum kopi dan sambil mendengarkan musik sebelum keluar untuk melakukan peregangan.
Kemudian, tiba-tiba Hataoka menjadi pemenang di LPGA tanpa ia melakukan pukulan lagi. Setelah hujan yang mengguyur Highland Meadows Golf Club selama berjam-jam, LPGA telah mempersingkat acara itu menjadi 54 hole. Hataoka juga telah mengumpulkan gelar LPGA keempatnya dan yang pertama sejak tahun 2019.
“Tidak bisa menang baru-baru ini, saya agak kehilangan kepercayaan diri saya,” kata bintang asal Jepang itu melalui seorang penerjemah, “tetapi saya rasa kemenangan ini benar-benar memberi saya kepercayaan diri.” Katanya saat menambahkan.
Sementara, permainan pada hari Minggu itu dimulai pada pukul 7 pagi dan dihentikan pada pukul 9:40 pagi. Hataoka, 22, selesai pada 19 under, dengan meraih enam pukulan di depan pemain asal Amerika Elizabeth Szokol dan Mina Harigae, yang telah mendapatkan penyelesaian terbaik dalam karir LPGA mereka.
“Sayangnya, sekitar pukul 09:40, dengan jumlah hujan yang kami alami, kami mengetahui beberapa green tak bisa dimainkan,” kata Donna Mummert, selaku manajer senior aturan dan kompetisi LPGA kepada Golf Channel. “Itulah yang membuat kami memeriksa pagi ini dan hujan terus berlanjut dan beginilah. Kondisi fairway pada akhirnya membuat kami memutuskan untuk menghentikannya. Karena ramalan hari Senin yang mengungkapkan lebih banyak hujan dan badai di wilayah Toledo yang lebih besar, para pejabat memutuskan bahwa Senin bukanlah pilihan.” Jelasnya saat menambahkan.
Kemudian, acara Dow Great Lakes Bay Invitational di minggu depan dimulai pada hari Rabu di Midland, Michigan. Hataoka bermain dengan menggunakan pita merah muda di topinya untuk mendukung Jane Park dan Pete Godfrey, dengan putrinya yang berusia 10 bulan, Grace, masih dalam kondisi kritis di Texas.
Sementara itu, Hataoka menyumbangkan uang tunai sebesar $1.000 ke akun GoFundMe yang dibuat oleh teman dekat Park dan sesama pemain tur Tiffany Joh. Dan sejauh ini sebanyak $78,445 telah dikumpulkan untuk mendukungnya.
“Saya mengenal Jane dan saya juga mengenal Pete dengan sangat baik,” kata Hataoka, “jadi sangat sedih mendengar kondisi bayinya yang masih kecil.” “Aku hanya akan mendoakan yang terbaik untuk mereka dan berharap kita bisa bertemu lagi.” Katanya saat menambahkan.
Selain itu, Hataoka memulai Marathon dengan 10-under 61 dan hasil 19-under 194 yang dia buat merupakan rekor skor turnamen 54 hole. Rekor sebelumnya yang 195 dibuat sebanyak tiga kali Se Ri Pak (1998), Paula Creamer (2008) dan Eunjung Yi (2009). Kemudian ketiga pemain tersebut telah berhasil memenangkan turnamen tersebut.
Selanjutnya Hataoka menyamai Hiromi Kobayashi untuk kemenangan ketiga terbanyak oleh pemain dari Jepang, di belakang Ayako Okamoto (17) dan Ai Miyazato (9). Kemenangan itu sudah menjadi pertanda yang baik bagi pemain peringkat teratas asal Jepang itu jelang Olimpiade Musim Panas di Tokyo. Hataoka kalah dalam playoff dari Yuka Saso pada bulan lalu di US Women’s Open.
Sumber : golfjoy.co.id