Ida Ayu Indira Melati Putri menjadi pegolf asal Bali Indonesia dengan memiliki prestasi terbaik dalam ajang Women’s Amateur Asia-Pacific (WAAP) edisi ketiga setelah akhirnya menyelesaikan putaran terakhir 2-under par 70 (-7) untuk finis T-11 di Abu Dhabi Golf Club pada hari Sabtu (13/11). Dengan rekan senegaranya Inez Wanamarta yang berada di T-13 dan Viera Permata Rosada di posisi 50.
Selain itu, tahun luar biasa Jepang dalam golf berlanjut ketika Mizuki Hashimoto ini telah mencetak ronde keempat secara berturut-turut dengan 4-under par 68 untuk memenangkan edisi ketiga WAAP dengan satu pukulan.
Sementara itu, Hashimoto finis dengan total 16 under par 272 dan menjadi juara Jepang kedua secara berturut-turut setelah Yuka Yasuda mengangkat trofinya saat terakhir dimainkan pada saat tahun 2019. Duo Thailand Kan Bunnabodee (66) dan pemimpin semalam Natthakritta Vongtaveelap (72), bersama dengan pemain Australia Kelsey Bennett (68), berada pada urutan kedua dengan 15 under.
Kemudian, Nagano Inagaki (68), yang juga dari Jepang itu finis kelima dengan 13 under, dengan Ashley Lau (70) yang berasal dari Malaysia itu tertinggal satu pukulan di urutan keenam.
Pada saat bulan April tahun ini, Tsubasa Kajitani dan Hideki Matsuyama yang berasal dari Jepang itu menjadi pemenang dalam beberapa minggu secara berturut-turut di Augusta National Women’s Amateur and The Masters dan pola yang serupa juga terjadi di UEA dengan Keita Nakajima memenangkan Asia-Pacific Amateur Championship di Dubai pada pekan lalu.
Selain itu terlepas dari piala yang indah, Hashimoto yang berusia 19 tahun itu mengamankan tempat kejuaraan mayor di AIG Women’s Open di tahun depan dan Amundi Evian Championship serta Hana Financial Group Championship dan undangan untuk bermain di Augusta National Women’s Amateur.
Kemudian, dia mengatakan “Saya selalu melihat turnamen ini di televisi. Bisa bermain di dalamnya seperti mimpi yang menjadi kenyataan bagi saya,” kata Hashimoto, World Amateur Golf Ranking (WAGR) nomor 121.
“Aku tidak bisa berkata apa-apa sekarang. Saya merasa sangat senang bisa memenangkan kejuaraan ini. Saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan tim saya dan semua orang yang mendukung saya sepanjang minggu.” Jelasnya.
“Eagle di hole ketiga adalah kejutan besar bagi saya. Saya terus berjuang keras setelah itu sampai saya membuat putt kemenangan. Saya bermain sangat baik hari ini.” Katanya saat menambahkan.
Sementara, Hashimoto memulai hari dengan tiga pukulan di belakang Vongtaveelap. Dengan melakukan pukulan jauh pemain Thailand yang menunjukkan konsistensi yang luar biasa dan ia bermain tanpa bogey untuk 52 hole memasuki babak final dibutuhkan sesuatu yang spektakuler dari kelompok pengejar untuk menyusulnya.
Kemudian, keunggulan meningkat menjadi empat ketika Vongtaveelap telah membuat birdie di hole kedua tetapi Hashimoto melakukan pukulan keduanya dari jarak 135 yard untuk mendapatkan eagle yang spektakuler di hole ke-3 untuk meningkatkan putarannya dan dia juga melanjutkannya dengan birdie di hole berikutnya.
Selain itu, pegolf yang berusia 19 tahun dari Bangkok ini akhirnya tersandung di hole keenam par-4 ketika dia telah membuat bogey setelah pukulan bunker yang buruk dan itu diikuti oleh double bogey di hole 7 par-3 ketika dia akhirnya memukul tee shot-nya ke dalam air.
Tetapi setelah itu Vongtaveelap segera bangkit kembali, dengan eagle yang menakjubkan pada hole kedelapan ketika dia memukul tembakan kedua hybrid 18 derajatnya ke jarak empat kaki.
Sementara itu, sebuah bogey Hashimoto pada hole 9 tampaknya menguntungkan Vongtaveelap lagi tetapi pemain dari Jepang itu menebus kesalahan dengan pukulan kedua untuk tap-in pada hole 11 dan kemudian menutup dengan tujuh par secara berturut-turut.
Namun, Vongtaveelap masih memiliki kesempatan untuk menang dengan eagle pada hole 18 tetapi dia mendorong pukulan teenya masuk ke dalam air dan hanya bisa membuat par. Kemudian Bennett, yang masuk ke persaingan dengan birdie chipped-in di hole 13 tidak bisa mengambil satu pukulan terakhirnya yang bisa memaksa play-off.
“Saya sedikit kecewa tetapi saya melakukan yang terbaik. Saya sangat senang bahwa saya diundang untuk bermain di turnamen ini. Ini merupakan pengalaman baru dan saya tidak akan melupakannya,” kata Vongtaveelap.
“Saya telah belajar banyak. Saya belum pernah bermain di kejuaraan sebesar ini sebelumnya dan saya tidak pernah segugup ini. Saya akan terus meningkatkan pola pikir dan keterampilan saya.” Jelasnya.
Sumber : golfjoy.co.id